
Seputar Informasi Kesehatan
Penyalahgunaan ketamin kini menjadi masalah besar yang mendapat perhatian serius dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan adanya lonjakan signifikan dalam distribusi ketamin, yang semakin mengkhawatirkan di kalangan masyarakat. Zat ini yang awalnya digunakan untuk tujuan medis, kini justru disalahgunakan secara ilegal, terutama di kalangan generasi muda. Ketahui dampak fatalnya dan kenali tanda-tanda penyalahgunaannya!
Ketamin, yang dikenal dalam dunia medis untuk prosedur anestesi, kini mulai disalahgunakan untuk tujuan rekreasional. Data distribusi menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, terdapat 134 ribu vial ketamin yang disalurkan, namun jumlah tersebut meningkat drastis menjadi 235 ribu vial pada 2023—kenaikan hingga 75%! Bahkan, distribusi ketamin pada 2024 diprediksi mencapai 440 ribu vial, atau meningkat 87 persen dibanding tahun sebelumnya!
Kepala BPOM menekankan bahwa tren ini bisa berbahaya jika tidak segera dihentikan. Peningkatan distribusi yang sangat cepat ini mengarah pada risiko penyalahgunaan yang semakin marak.
Penyalahgunaan ketamin semakin banyak dilakukan oleh generasi Z, kelompok yang paling rentan terjerumus ke dalam praktik ini. Salah satu bentuk penyalahgunaan yang banyak ditemui adalah penggunaan ketamin untuk mengurangi rasa sakit saat pembuatan tato. Praktik ilegal ini tidak hanya menimbulkan dampak kesehatan, tetapi juga membuka jalan bagi penggunaan ketamin di diskotik dan tempat hiburan lainnya untuk meningkatkan euforia dan relaksasi.
Ketamin yang semula digunakan di rumah sakit kini digunakan untuk tujuan rekreasional tanpa pengawasan medis. Hal ini sangat berbahaya karena banyak pengguna yang tidak memahami konsekuensi jangka panjang yang ditimbulkan.
Penggunaan ketamin tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan dampak kesehatan yang serius, bahkan mengancam nyawa. Berikut adalah efek samping yang bisa terjadi:
Halusinasi yang dapat merusak kesadaran
Perubahan detak jantung: nyeri dada, detak jantung tidak teratur, pingsan
Peningkatan tekanan darah yang dapat berujung pada kerusakan organ
Kerusakan hati: gejala seperti urin gelap, nyeri perut bagian kanan atas, hingga kulit atau mata menguning
Kesulitan bernapas, yang bisa menyebabkan kegagalan organ
Reaksi alergi berat, seperti pembengkakan pada wajah dan lidah yang dapat mengancam pernapasan
Mual dan muntah
Kehilangan nafsu makan
Rasa sakit atau iritasi di area suntikan
BPOM meningkatkan pengawasan terhadap ketamin setelah menemukan adanya penyimpangan distribusi dan pelanggaran kefarmasian. Ketamin adalah obat keras yang hanya bisa digunakan dengan resep dokter dan pengawasan medis yang ketat. Tanpa pengawasan yang tepat, pengguna dapat terpapar efek samping berbahaya, yang bahkan dapat berujung pada kematian.
Taruna Ikrar mengingatkan, "Obat keras ini harus digunakan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk medis. Jangan sembarangan mengonsumsi atau menggunakannya tanpa pengawasan!"
BPOM mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap produk yang mengandung ketamin dan menghindari penggunaan tanpa resep dokter. Penyalahgunaan ketamin bukan hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga dapat mengganggu keseimbangan psikologis dan emosional.
Jangan biarkan penyalahgunaan ketamin merusak hidup Anda atau orang di sekitar Anda. Selalu pastikan bahwa setiap obat yang dikonsumsi adalah sesuai dengan dosis yang direkomendasikan dan mendapat pengawasan medis yang tepat.