
Seputar Informasi Kesehatan
Susu basi adalah kondisi ketika susu mengalami perubahan bau, rasa, dan tekstur akibat pertumbuhan bakteri berlebih. Jika tidak sengaja mengonsumsinya, bisa timbul gangguan pada saluran pencernaan yang cukup mengganggu. Maka dari itu, penting mengenali ciri-ciri susu basi, mengetahui dampaknya, dan tahu langkah penanganannya.
Sebagian besar susu yang dijual di pasaran telah melalui proses pasteurisasi, yaitu pemanasan untuk membunuh bakteri berbahaya seperti E. coli, Listeria, dan Salmonella. Meski begitu, setelah kemasan dibuka, susu bisa kembali terkontaminasi bakteri jika dibiarkan di suhu ruangan terlalu lama. Kondisi inilah yang menyebabkan susu menjadi basi.
Ciri-Ciri Susu Basi
Susu yang sudah basi mudah dikenali dari beberapa perubahan berikut:
Baunya menjadi asam dan tengik
Rasanya lebih masam akibat pembentukan asam laktat
Teksturnya menggumpal, terasa berlendir
Warna susu berubah menjadi kuning kusam
Penting untuk membedakan antara susu basi dan produk fermentasi seperti yoghurt. Meski sama-sama asam, yoghurt dibuat dengan bakteri baik dan aman dikonsumsi, sedangkan susu basi mengandung bakteri pembusuk yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Efek Minum Susu Basi
Jika hanya tertelan satu atau dua teguk, biasanya tidak akan menyebabkan efek serius. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak, Anda berisiko mengalami keracunan makanan. Beberapa gejala yang bisa muncul antara lain:
Mual dan muntah
Sakit perut
Diare
Pusing
Gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa jam hingga dua hari setelah konsumsi. Meski umumnya ringan dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 48 jam, tetap perlu waspada terhadap risiko dehidrasi.
Langkah Penanganan Jika Tidak Sengaja Minum Susu Basi
Jika Anda mengalami gejala setelah mengonsumsi susu basi, berikut langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan:
Hindari makan selama beberapa waktu hingga perut terasa lebih tenang
Perbanyak minum air putih atau air kelapa untuk mencegah dehidrasi
Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna seperti roti, bubur, atau pisang
Hindari produk susu, minuman berkafein, makanan berlemak, atau makanan pedas
Istirahat yang cukup hingga tubuh kembali pulih
Jika gejala terus berlanjut, Anda bisa mengonsumsi obat seperti attapulgite untuk meredakan diare, probiotik untuk memperbaiki keseimbangan flora usus, serta cairan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Bila kondisi makin parah, segera periksa ke dokter.
Cara Mencegah Susu Cepat Basi
Meskipun tanggal kedaluwarsa tertera di kemasan, bukan berarti susu tersebut pasti masih layak minum. Cara paling aman adalah dengan mencium aroma dan mencicipi sedikit. Jika baunya aneh, asam, atau menggumpal, sebaiknya jangan dikonsumsi.
Tips menyimpan susu agar tidak cepat basi:
Simpan susu di kulkas segera setelah dibeli
Letakkan susu di bagian dalam kulkas (bukan di pintu) dengan suhu antara 3–4°C
Tutup rapat kemasan setelah dibuka
Hindari membiarkan susu dalam suhu ruang terlalu lama, meskipun sudah tertutup
Jika disimpan dengan benar, susu yang sudah dibuka bisa tetap layak minum selama beberapa hari setelah tanggal kedaluwarsa. Namun, selalu utamakan pengecekan fisik sebelum mengonsumsi.
Susu basi bukan hanya soal rasa yang tidak enak, tapi juga bisa memicu gangguan kesehatan. Kenali tandanya, hindari konsumsinya, dan tangani dengan tepat jika tidak sengaja tertelan. Jangan ragu untuk ke dokter jika muncul gejala berat, terutama muntah terus-menerus, sakit perut parah, atau diare berlebihan. Selalu periksa kondisi susu sebelum diminum demi kesehatan dan keamanan Anda.