
Seputar Informasi Kesehatan
Kapur barus, atau kamper, sering digunakan sebagai pembasmi serangga dan penghilang bau apak di lemari. Namun, meskipun fungsinya praktis, kapur barus menyimpan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
Kapur barus mengandung bahan kimia seperti naftalena atau paradichlorobenzene yang dapat berbahaya jika tertelan atau terhirup dalam jumlah banyak. Berikut beberapa dampak negatif yang mungkin timbul:
Iritasi Hidung dan Mata: Paparan gas naftalena dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan mata.
Pusing dan Mual: Bau menyengat dan bahan kimia dalam kapur barus dapat menyebabkan pusing dan mual.
Iritasi Kulit: Kontak langsung dapat menyebabkan kulit iritasi, terutama pada kulit sensitif atau yang terluka.
Kejang: Tertelan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kejang dalam waktu sekitar 90 menit.
Anemia Hemolitik: Paparan berlebihan dapat merusak sel darah merah, menyebabkan kelelahan, kulit pucat, mual, muntah, dan diare.
Kematian: Dalam kasus ekstrem, tertelan dalam jumlah besar dapat berakibat fatal.
Untuk meminimalkan risiko, perhatikan hal-hal berikut saat menggunakan kapur barus:
Simpan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Hindari meletakkan kapur barus di lemari atau kamar anak-anak.
Jangan biarkan kapur barus bersentuhan langsung dengan kain atau pakaian.
Gunakan di area dengan ventilasi baik, seperti kamar mandi dengan sirkulasi udara yang lancar.
Hindari penggunaan di ruang tertutup tanpa ventilasi untuk mencegah penumpukan gas berbahaya.
Jangan gunakan di luar ruangan karena dapat mencemari lingkungan.
Hindari penggunaan jika ada anggota keluarga dengan kelainan darah genetik.
Meskipun kapur barus efektif untuk mengusir serangga dan menghilangkan bau, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan simpan di tempat yang aman. Jika terjadi paparan berlebihan atau gejala keracunan, segera konsultasikan dengan tenaga medis.